Wednesday 28 May 2014

GIO dan JENNY (PART III)

panik ketakutan jenny melihat pacat di kakinya yang sedang menghisap darahnya kemudian gio menghampirinya dengan reflek jenny merangkul gio dan gio pun meminta jenny untuk tenang  dan akhirnya gio melepaskan pacat tersebut dari kakinya dengan muka yang tenang gio membuang binatang penghisap darah tersebut.
kemudian mereka melanjutkan menyelusuri anak suangai terebut, matahari mulai terbenam dan merekapun belum menemukan perkampunang akhirnya gio memutuskan untuk berhenti dan melanjutkannya besok pagi,
dimalam harinya gio membuat api kecil untuk penerangan mereka dan menikmati makanan seadanaya milik gio,. dan gio menyuruh jenny untuk mengeluarkan isi tasnya setelah di keluarkan ternyata isi nya hanya perlengkapan wanita(sisir, lipstik,dll), dengan seketika gio mengeluh dan bertanya buat apa peralantan itu di hutan kayak gini, dan jenny menjawab bukan urusan mu,
kemudian jenny bertanya kepada gio “hei kenapa kamu yakin kalau kita menyelusuri anak sungai ini kita akan selamat?” kemudian gio menjelaskan kepada jenny alasannya” dulu ayah ku seorang pendaki dan aku pernah beberapa kali ikut ayah ku mendaki sewaktu aku berusia 12-13 tahun dan ayah ku juga mengajarkan aku untuk dapat bertahan hidup di alam bebas ketika tersesat”
jenny pun kagum setelah ia mendengarkan cerita gio kemudian jenny bertannya “apakah ayahmu sekarang masih sering mendaki?” gio menjawab “tidak, dan tidak akan pernah”
jenny pun penasaran “kenapa,.?!” kemudian gio menjelaskannya” karena ayah ku telah meniggal dunia ketika aku berusia 14 tahun ia kecelakaan ketika ia melakukan ekspedisi bersama beberapa temannya setelah satu tahun lebih ayahku meninggal ibu ku menikah lagi dengan seorang pengusaha kaya dan mereka sering tinggal di luar negri bahkan lebih banyak diluar negri, hah..” setelah mendengarkan cerita gio jenny merasa sangat terharu dan akhirnya jenny mengerti kenapa selama ini gio dikenal dengan cowok super cuek di sekolah ternyata gio merupakan salah satu anak yang kurang perhatian dari orang tuanya. dengan muka terharu jenny Cuma bisa menatap gio, dan meminta maaf kepada gio”maaf y, ak gk tau klo ayahmu..” gio langsung memotong omonagn” gk pp., semestinya aku gk cerita soal ini kepada kamu,. ayo abisin rotinya” jenny”iiiya,iya”. tidak terasa malam sudah semakin larut dan jenny merasa sangat lelah dan ngatuk sampai sampai ia tertidur bersandar di bebatuan dengan rasa kasian gio menelimuti jenny dengan sleping bad nya,.
keesokan harinya jenny bangun lebih awal dan melihat sleping bad kepunyaan gio menelimuti dirinya sedangkan gio tidur bersandar di bebatuan tanpa alas dan selimut yang menyelimuti dirinya, jenny pun kaget ternyata cowok super cuek seperti gio mempunyai rasa kepedulian terhadap wanita yang mengalami kesusahan bersama dirinya.
tidak lama kemudian jenny mendengar suara ibu-ibu di tepi anak sungai tersebut dan ia pun langsung membangunkan gio” gi..gi.!. bangun!” gio terbangun” ada apa?” dan jenny bertannya mengenai apa yang ia dengarkan “ apakah kamu dengar itu..?” mereka diam sejenak dan gio langsung mengabil tasnya kemudian mencari suara itu, di ikuti pula dengan jenny dan tidak jauh dari tempat mereka beristirahat mereka melihat beberapa ibu-ibu sedang mengambil air, dengan wajah yang sangat senang mereka menghampiri ibu-ibu tersebut.
akhirnya mereka dibawa ibu-ibu itu kedesa kaki gunung tersebut, dan mereka bertemu kembali dengan pemandu tour ini serta guru-guru yang bertanggung jawab dan yang paling membahagiakan bagi gio adalah ibunya datang dari luar negri dan telah menunggunya dari semalam, dengan rasa terharu gio memeluk ibunya,.
dalam keremaian mobil-mobil polisi dan tim sar jenny menghampiri gio dengan mata yang berkaca-kaca dan senyum kecil jenny berkata “ gio,. kamu benar kita berhasil” gio memegang kedua tangan jenny dan mengatakan “ ia.. kita berhasil” dan mereka pun berpelukan.
 
THE END,..............

No comments:

Post a Comment